Beberapa hari yang lalu aku untuk pertama kalinya naik Bus TransJakarta...
Awalnya aku merasa sedikit aneh, yang aku dengar dari berita di televisi ataupun media lainnya bus TransJakarta memiliki banyak kelebihan. Saat berhenti di halte, bus itu akan mengatakan halte mana bus itu sedang berhenti.
Saat aku masuk ke dalam bus TransJakarta, bus itu begitu dingin dan nyaman. Tapi aku melihat beberapa TV mungkin ukurannya sekitar 21", tapi itu sama sekali tidak berguna. kenapa? aku pun bertanya-tanya soal hal tersebut. oh iya, pintu bus TransJakarta yang katanya otomatis, ternyata tidak otomatis. apa bedanya dengan bus kopaja yang lain?
Lalu aku juga bertambah bingung dengan petugas yang menjaga pintu bus, dia seperti patung di dalam bus itu. Benar-benar tidak berguna. Dan juga yang paling penting saat aku berpindah bus TransJakarta, aku masih harus mengantri sangat panjang dan saat masuk bus, bernafas pun sangat sulit. Bagaimana bisa pemerintah dengan enaknya terus ingin gajinya akan tetapi dengan bertambahnya gaji mereka, bukankah seharusnya sistem - sistem pemerintahan juga seharusnya meningkat?
Aku membaca sebuah artikel dari salah satu TV di Japan, bahwa Indonesia memiliki kapasitas kendaraan umum sebesar 600%. bahkan orang Japan mengetahui hal tersebut dan sampai sekarang pemerintah belum melakukan sesuatu untuk mengurangi angka tsb.
Di Indonesia akan diadakan Sea Games dan akan banyak negara-negara tetangga yang akan datang kemari, terutama Jakarta. Bagaimana jika mereka naik bus TransJakarta? Bukankah itu akan mempermalukan negara ini? Bukan hanya Jakarta tentunya yang akan merasa malu tapi tentunya NKRI yang sangat sulit diperjuangkan untuk merdeka oleh para pahlawan terdahulu.
Aku benar, kan?
Aku hanya berharap Indonesia bisa lebih baik. Bus TransJakarta hanya salah satu dari begitu banyak masalah di negara kita. Aku hanya sebagai orang awam ingin menyarankan kepada pemerintah. "Begitu banyak yang korupsi baik pemerintah maupun yang bukan pemerintah. Tapi tugas aparat bukan hanya untuk menangani para koruptor itu, kan? Apa ABRI di Indonesia hanya 10-100 orang saja? Tentu tidak. Untuk itu perlu adanya penertiban. Bukan hanya ATURAN YANG DITULIS dan tidak terlaksana. Lakukan dengan sungguh-sungguh seperti saat peraturan-peraturan itu dibuat dengan sungguh-sungguh"
-o_o-