Jumat, 25 Februari 2011

Musuh = Teman (?)

Aku baru saja menyadari satu hal penting dalam hidup ku. Mungkin orang lain lain hanya akan menganggapnya hal yang biasa, akan tetapi, ini berharga untukku sebagai pembuktian bahwa apabila seorang manusia sangat membenci orang lain, mereka bisa menjadi sangat akrab dalam waktu yang singkat. Ini terjadi oleh kakakku yang pertama. Dia sekarang kuliah di bidang kedokteran.


keluargaku bisa dibilang keluarga yang sedang bangkit dari keterpurukan. Ayah dan ibuku telah cukup lama bercerai. Dan sekarang masing - masing telah mempunyai pasangan dalam hidup mereka. Aku hidup bersama ibuku dan ayah tiri yang telah mempunyai 2 anak yang sekarang menjadi kakak dan adikku. 


Dulu kakakku yang pertama sangat membenci ayahku karena kejadian yang menyebabkan kehancuran di keluargaku. Ejekan, cacian, dan pertengkaran sering terjadi diantara mereka. 


Beberapa hari yang lalu, tepatnya saat liburan tahun baru 2011, aku pulang ke kampungku. Dan betapa terkejutnya aku melihat ayah dan kakakku itu menjadi begitu akrab. Kakakku mendukung ayah dalam melaksanakan event yang telah direncanakan ayah. Bahkan kakakku mau menjadi relawan untuk pengobatan gratis di desa - desa terpencil yang ditentukan oleh panitia event yang bergerak di bawah perintah ayah. Dan itu semua tanpa penolakan sedikit pun.


Aku tidak peduli dengan apa yang ayah pikirkan saat ini. Aku tidak bisa membencinya, dan aku juga tidak bisa terlalu baik kepada ayah. Aku yang sekarang hanyalah seorang yang berusaha untuk tidak memperdulikan urusan ayah lagi. Mungkin kakaku bisa melupakan perbuatan kejam yang dibuat ayah terhadap ibu, tetapi aku tidak.


Akan tetapi, mungkin aku juga akan melakukan hal sama seperti yang dilakukan kakakku. Kakak dan ayah yang dulu adalah musuh, dengan begitu cepatnya berubah menjadi teman akrab. Bagaimana dengan aku nanti?
Apa mungkin aku juga akan melakukan hal sama? Semoga saja tidak. Aku tidak ingin membenci ayah karena bertambahnya kedekatanku dengan ayah. Karena itu akan mengingatkan aku lagi dengan kekejaman ayah terhadap ibu. Semoga saja tidak.


Itu adalah salah satu pembuktian dalam hidupku
Akan tetapi teman, aku juga menyadari bahwa bagaimanapun juga dia adalah ayahku. Tanpa ayah, aku pun tak akan ada di dunia ini ;)


-o_o-

0 komentar:

Posting Komentar